Photobucket - Video and Image Hosting
Tuesday, September 08, 2009

Cuatan kecil...

Pernah memandang langit dari sudut matamu. Ternyata buram, tak sejernih kukira. Apa mungkin kau bukanlah pasangan jiwaku?


dhank Ari at 3:53 AM





Cuatan terbaru lagi....

seluruhnya resah. Tak terkecuali kata-katamu. Keluar seperti dibalut perban dan berharap waras seperti sedia kali. seluruhnya basah. Tak terkecuali matamu. Menetes deras seraya menjerit meski tanpa pernah tahu kenapa harus kembali terurai.

tertimbun pelataran rasa akan masa lalu, mereka memilih untuk menyisipkan kenangan diantara hiruk kekinian. Tak pernah tahu dimana atau kapan kemudian kerikil itu akan menyandung mereka.

Aku menjejak setapak yg tak berujung. Namun langkah terus ada, meski satu demi satu. Mungkin melarikan kekosongan lebih baik dr sekedar diam.

Rambut itu kau larikan kesana kemari. Menengahi lincah langkah kecilmu. Menengahi juga pandangku yg terus menempel pada energimu.

Kau boleh simpan seluruh rasa lantas kau sembunyikan. Aku tak peduli. Kau pikir aku tak punya sisa? Kau justru hanya mencicipi secuil saja. Tak sampai habis jari.

Tempuhi jejaring asmara bersama rindu yg tak tuntas telah buat kau menghilang sesekali. Aku tak mau sepintasmu. Jadi tuntaskanlah rindu itu sebelum kau lendotkan nirwanamu padaku.

Lintas sejenak pada sebuah ingatan akan angin. Sepanjang sore keparat itu, tak ada hentinya aku merasa hangat karena bisikanmu bersama angin. Andai kutahu jika bisikanmu itu hanyalah rekaman palsu sementara kau merajut rasa yg lain, maka kututupi saja mukaku dgn perisai atau balik menghembus.

Keruh sangat keintimanku dgn Tuhan, hingga meluas jauh di tujuh samudra. Kisruh obrolan jiwa di beberapa purnama, menegaskan bahwa roh penyelamat benar2 dinanti.

Bukan semata mencari kawan dalam gelap. Aku hanya menelusur jalan menuju cahaya. Bukan semata menghibur hitam jiwa yg kusam. Aku hanya mencoba mendekat dgn menjauh.

Untuk mencari, tak banyak tenaga tersisa. Padahal, nafas tinggal satu dua. Waras jiwa pun tinggal menunggu gelap. Biasanya, pengembara peneman angin kemudian datang dengan hembusan dahsyat penumbuh semangat. Tapi, kenapa detik itu terus melaju sementara kau belum juga datang?

ketika rindu ingin bertengger lama di pucuk jiwa, benturan konyol kerap datang dan menipiskan kegembiraan, keriaan dari sebuah keinginan bertemu. Rindu memang seringkali datang dengan berbagai duri, mengantongi sembilu. Berharap saja tak terlupa kewa...rasan hingga akhirnya tersayat karena kebodohan sendiri.

tercium mentari. Tersudut terus di pojokan teduh tak menutupi jejak yang tak ingin terganggu. Betapa cahaya kemudian kembali mendorongku terus dari belakang, menorehkan banyak sekali bayangan. Aku pun harus maju, menemukan bayangan yang tepat.


dhank Ari at 3:51 AM



Thursday, September 03, 2009

Beberapa cuatan terbaru...

Bunyi dari keheninganmu seperti dinamit. Sangat nyaring, membuat lupa pada pijakan atau mempertanyakan ketersediaan hari esok. Lengkingmu benar2 seperti dinamit, memecahkan kaca pelindung hati yg paling tebal sekalipun. Tak menyesal kubuka katupmu itu, meski esok mungkin aku menghilang.

senantiasa putih suaramu, hingga kemudian lembut menyusup di kasar poriku yang lelah. Senantiasa lirih jeritanmu, memadukan ketegaran dan ketakutanmu akan kesendirian. Aku memandangi saja setapak itu, seperti menunggu.


memanggilku dalam lewat sebuah bisikan yang tak mampu didengar oleh bentukan individu lain
benar-benar telah menjeratku. Keistimewaan itu membuai, mendidihkanku hingga tak mampu lagi berpikir dingin. Apa kau selalu runutkan pesona hingga berbuah asmara yang tak berbatas?


dihentak sejuta tumbuk martil, kesedihan itu malah mengurung diri dan menolak untuk ditemani. Diselimuti kain berbalut emas, tak betah mengiringi waktu dan kau hempas sekenanya. Jujur, aku ingin diam saja dan menunggu. Tapi kau sudah akan berlalu.

Bahwa aku menempatkanmu di sebelah catatan jiwa terbaik. Dari ruang-ruang pilihan yang tak tercela. Bahwa aku kemudian selalu bisa melarikan diri dari beku, hanya dengan menoleh pada satu pojok yang paling kukenal.


dhank Ari at 6:38 AM





Saya tahu, waktu itu tak akan pernah kembali. Tak juga waktu yang pernah saya miliki bersama Bapak. Saya menangis, meski tak ingin mengeluarkan air mata. Terutama di depan Ibu.

Kita tak pernah sempat berbicara panjang lebar, Pap. Saya tahu dan mungkin Bapak juga tahu. Andai saja ada ruang untuk menebusnya, memuaskan keinginan saya untuk menangkap buah pikiran Bapak. Tentang apa saja. Ada banyak yang saya kagumi dari Bapak, namun sayang sekali, saya belum banyak memahami alasannya. Belum banyak mendengar dari Bapak secara langsung. Terus terang, Pap. Saya ingin menangkap gairah dan semangatmu itu sekarang, di saat yang mungkin sudah sangat jauh terlambat.

Saya menangis, Pap, melihatmu terbaring saja di kasur itu.


dhank Ari at 6:25 AM





Entah dosa apa lagi yang saya buat terhadap Ibu. Ibu tak salah dengan semua ucapan atau keluhannya itu. Pada siapa lagi dia akan mengeluh kalau bukan pada saya? Pada siapa lagi dia bisa bercerita? Saya kemudian membayangkan wajahnya yang kuyu, penuh dengan penderitaan selama bertahun-tahun, ditambah dengan pengabaian dari anak lelaki badungnya ini.

Entah kenapa saya selalu terperangkap dalam belitan rasa tak aman ini. Bahwa saya adalah sendiri. Bahwa kejujuran itu hanya milik diri sendiri dan Tuhan. Bahwa tak ada orang lain yang bisa menuangkan kejujuran mereka pada saya. Termasuk orang-orang dekat. Termasuk Ibu.

Apa perlu kejujuran itu?

Saya kerap berada di persimpangan, terutama karena justru ingin mendapatkan kejujuran dari orang-orang yang paling dekat. Dari mereka yang seharusnya menjadi bagian dari nafas terpenting keseharian saya.


dhank Ari at 3:40 AM



Photobucket - Video and Image Hosting

Photobucket - Video and Image Hosting

____penyuka :
jazz
puisi
sastra

____jejak setapakku :
+dalam gambar
+dalam puisi
+dalam menjelajah
+dalam jalin teman

____teman :
+Ade Pepe
+abe
+alaya
+bagus
+brewok
+budi
+buyung
+dewi kekasihku
+d juice
+desan
+didit
+dita
+djim
+dreamer
+e
+fira
+gendhot
+iebud
+ienk
+indie
+irma
+kang masanom
+luigi
+mona
+nita
+ochan
+poppi
+penyair kelana
+rieka +steyla
+smara
+yuhyi
+yunus

uncle 2B

by wdcreezz.com

Name

Email/URL

Message

____tulisan terdahulu:

code
here


Designer
LX