Photobucket - Video and Image Hosting
Monday, August 09, 2010

Jakarta,1 Mei 2010

Ada beberapa nama tempat yang melekat di benak saya sekian lama, menunggu untuk ditulisi tinta dalam catatan pribadi saya di dalam hati. Saya tidak tahu persis apa alasannya. Tempat itu melekat saja seperti lem yang bisa melekatkan dirinya sendiri tanpa disuruh, seperti memiliki magnet yang saya sendiri luput mengetahuinya dari awal. Saya hanya diberi ruang gelap untuk mencari jawabannya.

Beberapa sudah saya kunjungi, akhirnya. Ajaibnya, ternyata memang ada alasan misterius atas lekatnya nama tempat itu di benak saya sekian lama.

Pertama, Semarang.

Sejak saya masih berseragam putih biru, Semarang terasa misterius. Seperti ada bisikan bahwa saya harus terus mengingat nama itu. Nyatanya, saya terbang menggunakan pesawat terbang untuk pertama kalinya seumur hidup saya menuju Semarang setelah saya menerima tiket itu dari kantor. Tiket penerbangan Garuda dari Jakarta ke Semarang. Lupakan segala kebodohan lelaki muda bersemangat yang biasanya hanya akrab dengan metromini dan kereta rel listrik jabotabek saat harus melewati seluruh prosedur di bandara seorang diri sambil menenteng Camera DVC Pro Panasonic nomor 11 itu.
Lupakan pula segala ketakutan terbang yang nyatanya hanya terjadi di 5 menit pertama saja. Lupakan juga kekhawatiran akan ketidaktahuan tentang prosedur lain yang harus dilalui sesampainya di Semarang. Saya lebih asyik bermain dalam pikiran saya sendiri bahwa nyatanya Semarang memang punya arti tersendiri untuk saya.

Kedua, Lombok.

Pertama kali memahami keinginan mengetahui lebih banyak tentang Lombok adalah ketika saya menghabiskan dua tahun di ABAH, rumah kontrakan masa saya kuliah yang kami namai sesuai dengan nama para panghuninya: Ari, Bowo, Andre dan Haries. Maaf, Ndre, A yang di depan, kali ini saya veto....he...he..he..

Waktu itu, saya mulai sering mendengar tentang Lombok. Dari anak-anak 93 yang gila, dari tayangan TV, dan dari buku-buku.

Nyatanya, saya mendapatkan jodoh di sana. Tugas liputan selama 10 hari itu telah menorehkan pesona seorang perempuan luar biasa di mata saya. Dewi Laila, namanya. Sama sekali di luar dugaan jika perempuan yang selama ini lebih sering menjadi teman debat dan beberapa kali saya marahi justru menjadi perempuan paling istimewa dalam hidup saya.

Kini, masih ada lagi beberapa nama tempat yang demikian melekat dalam benak saya.

Dan saya masih berada di ruang gelap yang sama seperti ruang gelap-ruang gelap Semarang dan Lombok.


dhank Ari at 7:03 AM



Photobucket - Video and Image Hosting

Photobucket - Video and Image Hosting

____penyuka :
jazz
puisi
sastra

____jejak setapakku :
+dalam gambar
+dalam puisi
+dalam menjelajah
+dalam jalin teman

____teman :
+Ade Pepe
+abe
+alaya
+bagus
+brewok
+budi
+buyung
+dewi kekasihku
+d juice
+desan
+didit
+dita
+djim
+dreamer
+e
+fira
+gendhot
+iebud
+ienk
+indie
+irma
+kang masanom
+luigi
+mona
+nita
+ochan
+poppi
+penyair kelana
+rieka +steyla
+smara
+yuhyi
+yunus

uncle 2B

by wdcreezz.com

Name

Email/URL

Message


code
here


Designer
LX