Photobucket - Video and Image Hosting
Monday, August 09, 2010

Jakarta, 3 Juni 2010

Saya baru hendak terlelap ketika suara-suara itu muncul. Terdengar dekat dan keras. Terdengar lebih sebagai bunyi yang mengganggu ketimbang harmoni yang bisa saya nikmati sebagai peneman tidur.
Tikus-tikus kecil itu meneror lagi.

Tikus-tikus itu begadang lagi dan mengerat sesukanya. Atau mungkin, dia sedang mengajak Pluto, anjingnya, jalan-jalan atau membantu Gufi merapihkan rumahnya.

Saya lantas lepaskan sejenak keinginan terlelap. Percuma mencoba nyenyak jika saya harus terus memahami bunyi yang belum bisa saya nikmati itu.

Saya ingat ada lem tikus di lemari dapur.

Saya memang sengaja menyimpannya selama berbulan-bulan ini, terutama untuk saat-saat genting seperti saat ini.

Ah, jalan terakhir itu akhirnya harus saya tempuh juga.

Bukan karena malas, tapi karena memang selalu enggan merusak harmoni, kecuali terpaksa.

Bertahun-tahun kos di Wisma Mitra, saya menciptakan harmoni yang sangat asyik dengan cicak-cicak di dinding, yang tidak selalu diam-diam merayap. Saat kamar teman-teman ramai digandrungi nyamuk dan selalu berbau racun dari semprotan obat nyamuk dan radiasi obat nyamuk listrik, saya lebih sering tenang-tenang saja melewati malam tanpa bersinggungan udara dengan nyamuk. Nyamuk hanya datang sesekali, saat cicak-cicak itu mungkin sedang kelelahan karena terlalu giat menyusuri dinding dari ujung satu ke ujung yang lain. Saya menciptakan hubungan simbiosis mutualisme yang dahsyat dengan cicak saat itu.

Di depan rumah saya sekarang, saya seringkali berpapasan dengan satu atau dua ekor kodok besar. Kadang juga bertemu dengan anak-anak mereka. Saya tak ingin mengganggu ketenangan mereka karena saya tahu, jika mereka juga seringkali menjaga ketenangan saya saat mereka sering menjulurkan lidah panjangnya dan mulai menyiapkan menu makan malamnya.

Saya memilih harmoni.

Selama saya bisa dan itu memungkinkan.

Saya percaya harmoni itu bisa diciptakan dan bisa juga dipertahankan.

Namun, kadangkala, harmoni juga bisa luntur. Seperti saya dan tikus-tikus kecil itu.

Apalagi, tikus semakin ditasbihkan sebagai salah satu hama rumah tangga. Selain mengganggu, tikus juga dianggap bisa menularkan banyak penyakit.

Jadi, begitulah akhirnya.

Saya ambil lem tikus itu. Saya buat gerakan melingkar dari lem di atas karton, seperti petunjuk yang saya baca di bungkusnya, sampai lingkaran itu berdiameter sekitar 15 cm. Di tengah-tengahnya, saya sisipkan tempe goreng sisa makan siang yang tak habis dimakan. Saya kemudian tempatkan karton berlem itu tepat di bawah tangga dari lantai atas, tempat dimana saya sering beradu pandang dengan tikus-tikus itu.

Pagi harinya, seekor tikus terperangkap dengan satu sisi tubuhnya erat melekat di karton berlem itu. Menanti ajal.

Maafkan saya, tikus kecil. Saya lupa bilang kalau kau mungkin tak pulang pagi ini.


dhank Ari at 7:22 AM



Photobucket - Video and Image Hosting

Photobucket - Video and Image Hosting

____penyuka :
jazz
puisi
sastra

____jejak setapakku :
+dalam gambar
+dalam puisi
+dalam menjelajah
+dalam jalin teman

____teman :
+Ade Pepe
+abe
+alaya
+bagus
+brewok
+budi
+buyung
+dewi kekasihku
+d juice
+desan
+didit
+dita
+djim
+dreamer
+e
+fira
+gendhot
+iebud
+ienk
+indie
+irma
+kang masanom
+luigi
+mona
+nita
+ochan
+poppi
+penyair kelana
+rieka +steyla
+smara
+yuhyi
+yunus

uncle 2B

by wdcreezz.com

Name

Email/URL

Message


code
here


Designer
LX