Photobucket - Video and Image Hosting
Monday, November 13, 2006

Pertanyaan Bodoh
Semestinya Tak Perlu Terlontar

Sepertinya, saya salah melontarkan pertanyaan pada Bapak.

Saya tanya seperti ini,
____Pap, waktu jatuh dari tangga itu yang tahun 96, kan?____

Bapak diam, tak menjawab.
Saya kemudian melanjutkan. Belum tau jika itu adalah pertanyaan yang tak perlu terlontar.
____Atau, kapan ya? Eh, bukan deng... Yang tahun 96 itu kan Papap jatoh dari kamar mandi, ya?___

Bapak masih diam. Tapi kali ini, mukanya sudah menandakan bahwa Bapak akan segera memberikan jawaban. Sungguh tak terduga jawaban Bapak.
____Bapak lupa. Tapi, mungkin itu salah satu pertolongan dari Allah.____
Dengan terbata-bata, Bapak merangkaikan kata-kata itu.

Orang yang belum mengenal kondisi sakit Bapak kemungkinan besar tak akan langsung mengerti maksud omongan Bapak tadi. Entah bertanya lagi untuk menjawab kebingungan itu atau memilih untuk mengasumsikan sendiri meski tetap menyisakan kebingungan.

Saya langsung terhenyak, mendengar jawaban Bapak. Seperti tertampar. Seperti menjadi kecil; menjadi tertuduh meski tanpa hakim dan pengadilan.

Saat Bapak bilang,___salah satu pertolongan dari Allah___, saya tahu maksud Bapak. Semoga saja itu benar dan bukan takabur saya belaka.

Lupa akan peristiwa pahit, masalah keluarga dan seluruh kenangan-kenangan buruk dan traumatis adalah sebuah pertolongan dari Allah--menurut Bapak dan juga saya. Karena kalau tidak, penyakit Bapak (sindrom Parkinson) akan semakin menggerogoti Bapak dan membawa Bapak pada kondisi yang terus menurun. Salah satu faktor terbesar penyebab parahnya sindrom Parkinson adalah bergulatnya pikiran pada hal-hal buruk dan negatif seputar si penderita. Saat si penderita dapat terbebas dari pikiran-pikiran buruk dan negatif, serta lebih optimis dalam menatap hidup ke depan, maka si penyakit akan mampu dilawan dengan kekuatan mental yang baik. Sungguh kurang ajarnya saya, meminta Bapak mengingat kembali peristiwa menyedihkan itu; pertanyaan yang mungkin akan membuat traumatis Bapak muncul kembali; membuat Bapak mungkin akan mempunyai pikiran buruk dan negatif lagi, hingga hilang optimismenya untuk sembuh.

Bodoh sekali saya dengan pertanyaan itu. Betapapun saya berusaha untuk mengalihkan obrolan pada hal-hal lain, saya takut Bapak akan kembali memikirkan peristiwa menyakitkan itu-peristiwa yang menjadi pemicu paling besar dari ganasnya sindrom Parkinson, yang membuat Bapak kehilangan sebagian besar kontrol dirinya pada tubuh dan pikirannya sendiri sampai sekarang.

Maafkan saya, Pap!


dhank Ari at 6:06 AM



Photobucket - Video and Image Hosting

Photobucket - Video and Image Hosting

____penyuka :
jazz
puisi
sastra

____jejak setapakku :
+dalam gambar
+dalam puisi
+dalam menjelajah
+dalam jalin teman

____teman :
+Ade Pepe
+abe
+alaya
+bagus
+brewok
+budi
+buyung
+dewi kekasihku
+d juice
+desan
+didit
+dita
+djim
+dreamer
+e
+fira
+gendhot
+iebud
+ienk
+indie
+irma
+kang masanom
+luigi
+mona
+nita
+ochan
+poppi
+penyair kelana
+rieka +steyla
+smara
+yuhyi
+yunus

uncle 2B

by wdcreezz.com

Name

Email/URL

Message


code
here


Designer
LX